I made this widget at MyFlashFetish.com.

Monday, October 11, 2010

Tambahkan Cinta Dan Kurangi Benci



Seorang jejaka bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis
tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencuba mengejar si gadis.
Si jejaka sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu
memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri
mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman panas. Si gadis agak
terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya.
Mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si jejaka sangat
gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak selesa dan
berkata, "Kita pulang saja?".
Namun tiba-tiba si jejaka meminta sesuatu pada pelayan, " Minta 
 kopi diubuhkannya garam untuk saya?" Semua orang yang mendengar memandang
ke arah si jejaka, aneh sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia
memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.
Si gadis dengan bertanya, "Kenapa kamu  punya kebiasaan
seperti ini?" Si jejaka menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah
pantai berdekatan laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan
rasanya laut, asin, sama seperti kopi asin ini. Dan
setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat
kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya rindu
orang tua saya yang masih tinggal di sana."
Begitu berkata kalimat terakhir, mata si jejaka mulai menawan, dan si
gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan jejaka di hadapannya
itu. Si gadis berpikir bila seorang jejaka dapat bercerita bahwa ia rindu
kampung halamannya, pasti jejaka itu mencintai rumahnya, tidak peduli akan
rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si
gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya
nun jauh di sana , masa kecilnya dan keluarganya.
Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua.
Mereka akhirnya bercinta. Si gadis akhirnya menemukan bahwa lelaki
itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia
sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli... betul-betul
seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seoranglelaki seperti itu!
Kopi asin yang ada gunanya...
Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah,
sang putri menikah dengan sang putera dan mereka hidup bahagia
selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang putera,
ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang
disukai oleh puteranya.
Setelah 40 tahun, puteranya meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat
yang berkata, "Sayangku yang tercinta,  maafkan saya, maafkan
kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang
aku katakan padamu ... tentang kopi asin."
Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu
itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit
sekali bagi saya untuk mengubahnya karena kamu pasti akan tambah
merasa tidak selesa, jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir
bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencuba untuk
berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya,
karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apapun.

Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan
padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan
rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak
bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala
sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan
terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya,
saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku,
meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.
Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian
hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi
pakai garam?
Si gadis pasti menjawab, "Rasanya manis."

***Kadang Anda merasa Anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain,
tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat Anda tentang seseorang itu
bukan seperti yang Anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi.
Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih
manis daripada gula.**



...Mncari...

Syaqiq Al-Balhi berkata...
"aku mencari 5 perkara dan aku mendapatkannya dlm 5 perkara juga..,

  1.  aku mencari berkat dalam rezeki, aku mendapatknnya dalam solat dhuha..
  2.  aku mencari lampu untuk menerangi kubur, dan aku dapatkannya di dalam solat malam..
  3.  aku mencari persediaan untuk menjawab soalan munkar dan nakir, aku mendapatkannya dalam membaca Al-Quran..
  4. aku mencari tongkat sebagai alat menyeberangi shiratal mustaqim, aku dapatkannya dalam puasa dan sedeqah..
  5. aku mencari pelindungan di bawah aray, aku dapatkannya dalam beribadah di tempat sunyi.."



~renung2 kan dan slamat beramal~





Petunjuk Sepanjang Jalan

      Al-Quran tidak-akan memberi dan mencurahkan isi perbendaharaannya
kecuali kepada orang yang datang bertumpu kepadanya dengan roh dan jiwa ini:
iaitu roh dan jiwa ma'rifat yang membuahkan amal dan tindakan. Al-Quran datang
bukan sebagai sebuah buku penglipur lara, bukan sebagai sebuah buku sastera, juga
bukan sebagai sebuah buku kesenian, sejarah dan novel, malah ia datang untuk
dijadikan panduan hidup, panduan Ilahi yang tulen; dan Allah SWf sendiri telah
merasmikan Al-Quran ini sebagai garis pemisah di antara hak dan batil.

Firman Allah:

وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرََأهُ عََلى النَّاسِ عََلى مُكْثٍ وَنَزَّْلنَاهُ تَترِي ً لا

Maksudnya: “Dan Al-Quran itu telah Kami bahagi-bahagikan dia agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dengan lambat dan tenang dan
Kami menurunkannya dengan beransur-ansur.”
(Al-Isra': 106)

              AI-Quran ini tidak diturunkan sekaligus, malah ia diturunkan mengikut
keperluan-keperluan yang sentiasa berubah, mengikut perkembangan fikiran dan
pandangan hidup serta perubahan masyarakat. Ia diturunkan mengikut
perkembangan masalah praktikal dan fakta kehidupan masyarakat Islam. Ayat demi
ayat diturunkan untuk suasana tertentu dan peristiwa khusus dan untuk
membongkar isi hati manusia; untuk menggambarkan urusan yang mereka hadapi,
dan menggariskan program kerja mereka dalam sesuatu suasana, juga untuk
memperbetul kesilapan perasaan dan perjalanan hidup, supaya mereka sentiasa
merasa terikat dengan Allah dalam setiap suasana.